Al Quran Adalah Pedoman Hidup Manusia

"Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan Manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji." (QS Ibrahim/14:1)

Firman Allah diatas jelas sekali adalah Al Quran sebagai pedoman, petunjuk, panduan hidup bagi Manusia. Menarik bukan hanya untuk Anda dengan status Agamanya Islam melainkan Manusia. Sedikit penulis ingin analogikan terkait firman Allah diatas. "Kalau Anda keluar dimalam hari tanpa penerang sebagai alat bantu untuk mendapat arah petunjuk jalan di keadaan gelap sudah barang tentu terjadi kekacauan seperti, tersandung sampai akhirnya tersesat." Begitupun dalam hidup, kalau tidak ada petunjuk untuk kita mengarungi hidup tersesat atau celakalah kita.

"Kitab[11] (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa[12], (yaitu) mereka yang beriman[13] kepada yang ghaib[14], yang mendirikan shalat[15], dan menafkahkan sebahagian rezki[16] yang Kami anugerahkan kepada mereka. dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu[17], serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat[18]." (QS Al Baqarah/2:2-4)

Artinya apa? Al Quran hanya berlaku bagi mereka yang bertaqwa kata Allah. Makna atau Esensi taqwa lebih kepada sikap/ tindakan. Maksudnya ketika Manusia menyadari bahwa Al Quran adalah pedoman hidup mereka jiwa & raganya akan tergerak (bergetar) dengan wujud dari sikap taqwa itu sendiri yaitu menegakkan perintah Allah & menjauhi semua larangannya. Seperti Menegakkan kalimah tauhid yang biasa dikenal dengan 2 kalimah syahadat, mendirikan Sholat, Zakat, Puasa, Naik haji bagi yang mampu dan meninggalkan perbuatan yang dilarang. Larangannya seperti menduakan Allah, STMJ, Ria, Berbuat maksiat, dan Haji Mabur.

Untuk menjadi taqwa mustahil kalau tidak didasari oleh Iman yaitu keyakinan teguh dengan sepenuh hati, jiwa dan raga kepada yang di Imaninya. Lalu untuk bisa beriman dengan sepenuh hati mustahil pula kalau tidak didasari percaya dengan yang Ghaib. Mengaku Iman mustahil kalau tidak mendirikan Sholat, dan menafkahkan sebahagian rezkinya. Untuk bisa menjadi taqwa Anda butuh Pedoman Hidup yaitu Al Quran. Agar ada action Anda menjadikan Al Quran sebagai pedoman harus yakin/ Mengimani Al Quran pula.

Selain Al Quran kitapun harus yakin kalau ada kitab-kitab lain sebelum Al Quran. Seperti Taurat (Nabi Musa AS), Zabur (Nabi Daud AS) dan Injil (Nabi Isa AS). Namun untuk hal ini penulis ingin membatasi bagi Anda yang sudah merasa Islam (KTP/ Turunan) cukup Al Quranlah tempat kembali Anda dalam mencari kebenaran & bersyukurlah.

Mengapa Al Quran, Bukan Kitab Lain?
Al Quran diwahyukan kepada nabi terakhir artinya Al Quran adalah kitab terakhir yang sempurna dan dihadiahkan pula kepada kaum terakhir yaitu kita yang hidup setelah nabi terakhir yaitu nabi Muhammad SAW. Selain itu Al Quran-pun sudah Allah pastikan akan selalu terjaga kebenaran/ keasliannya. Juga kedudukan Al Quran terhadap kitab lain adalah sebagai Penyempurna kitab-kitab lain-Nya. So! Mengapa berpedoman kepada yang lain kalau ada yang Sempurna?
Allah berfirman:

"(Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran." (QS Ibrahim/14:52)

"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.[793]" (QS Al Hijr/15:9)

"Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian[421] terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu., (QS Al Maa´idah/5:48)

Inti Isi/ Kandungan Al Quran
Penulis ingin perjelas lagi terkait Al Quran sebagai Pedoman Hidup. Pedoman Hidup Itu Berisi Apa Saja?  Penulis ingin analogikan seperti ketika ada orang awam tentang memasak. Ingin tahu cara memasak apa yang dicari panduan cara memasak, medianya kalau tidak orang ya buku. 

Seperti itulah Fungsi Al Quran (Kitab) sekarang sudah berbent buku fungsinya sebagai panduan cara manusia hidup yang benar di Dunia.  Selama ini yang penulis pahami Inti dari Al Quran sendiri adalah berupa Perintah & Larangan. Artinya adanya perintah dan larangan berarti ada Pengaturan. So! mau dikatakan hidup janganlah punya mainset bagaimana Saya artinya konsekwensi hidup harus patuh terhadap kepengaturan dalam konteks ini adalah aturan Allah. Seperti Firman Allah:

"keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka[829] dan supaya mereka memikirkan,"


[11]. Tuhan menamakan Al Quran dengan Al Kitab yang di sini berarti yang ditulis, sebagai isyarat bahwa Al Quran diperintahkan untuk ditulis.

[12]. Takwa yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.

[13]. Iman ialah kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan dan penyerahan jiwa. Tanda-tanda adanya iman ialah mengerjakan apa yang dikehendaki oleh iman itu.

[14]. Yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. Percaya kepada yang ghjaib yaitu, mengi'tikadkan adanya sesuatu yang maujud yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya Allah, Malaikat-Malaikat, Hari akhirat dan sebagainya.

[15]. Shalat menurut bahasa 'Arab: doa. Menurut istilah syara' ialah ibadat yang sudah dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah. Mendirikan shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melangkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti khusu', memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya.

[16]. Rezki: segala yang dapat diambil manfaatnya. Menafkahkan sebagian rezki, ialah memberikan sebagian dari harta yang telah direzkikan oleh Tuhan kepada orang-orang yang disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti orang-orang fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan lain-lain.

[17]. Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelum Muhammad s.a.w. ialah kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al Quran seperti: Taurat, Zabur, Injil dan Shuhuf-Shuhuf yang tersebut dalam Al Quran yang diturunkan kepada para Rasul. Allah menurunkan Kitab kepada Rasul ialah dengan memberikan wahyu kepada Jibril a.s., lalu Jibril menyampaikannya kepada Rasul.

[18]. Yakin ialah kepercayaan yang kuat dengan tidak dicampuri keraguan sedikitpun. Akhirat lawan dunia. Kehidupan akhirat ialah kehidupan sesudah dunia berakhir. Yakin akan adanya kehidupan akhirat ialah benar-benar percaya akan adanya kehidupan sesudah dunia berakhir.

[421]. Maksudnya: Al Quran adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam kitab-kitab sebelumnya.

[793]. Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya.

[829]. Yakni: perintah-perintah, larangan-larangan, aturan dan lain-lain yang terdapat dalam Al Quran.